Karena Masyarakat Jakarta, Harga Cabe Rawit di Balikpapan Menembus Rp 70.000

Comentarios · 11 Puntos de vista

Menjelang masuk bulan suci Ramadan, harga cabe rawit di beberapa pasar tradisionil di Kota Balikpapan, Kalimantan timur, Selasa pagi (28/2/2023) saat ini masih membumbung tinggi. Naiknya harga cabe rawit karena makin menyusutnya suplai cabe rawit dari beberapa petani dan tingginya keingina

Karena Masyarakat Jakarta, Harga Cabe Rawit di Balikpapan Menembus Rp 70.000

 

Menjelang masuk bulan suci Ramadan, harga cabe rawit di beberapa pasar tradisionil di Kota Balikpapan, Kalimantan timur, Selasa pagi (28/2/2023) saat ini masih membumbung tinggi. Naiknya harga cabe rawit karena makin menyusutnya suplai cabe rawit dari beberapa petani dan tingginya keinginan dari Jakarta dan Jawa.

 info ini di dukung oleh : --- okeplay777

Tingginya harga cabe rawit ini, satu diantaranya terjadi di Pasar Tradisionil Pandan Sari, Balikpapan. Sekarang ini, harga cabe rawit saat ini masih capai Rp 60.000 sampai Rp 70.000 per kg. Walau sebenarnya, bila pada keadaan normal, harga cabe rawit cuma sekitar di antara Rp 45.000 sampai Rp 50.000 per kg.

 

Salah satunya pedagang, Burhan akui naiknya harga cabe rawit di Kota Balikpapan ini terjadi semenjak seminggu paling akhir.

Dia bahkan juga harus terpaksa jual cabe rawit dengan harga Rp 60.000 per kg untuk cabe rawit dengan kualitas biasa, dan Rp 70.000 untuk cabe dengan kualitas super.

 

"Naik telah satu minggu ini. Awalnya, harga cabe rawit hanya Rp 50.000 per kilo, saat ini naik Rp 10.000 jadi Rp 60.000 per kilonya," kata Burhan saat dijumpai wartawan BTV, Selasa pagi (28/2/2023).

 

Menurut dia, tingginya harga cabe rawit dipacu karena menyusutnya suplai cabe rawit dari beberapa petani. Umumnya beberapa pedagang memercayakan suplai cabe rawit dari Kota Surabaya dan Pulau Sulawesi. Tetapi sekarang suplai cabe rawit dari Kota Surabaya malah berhenti, hingga mereka cuma dapat memercayakan suplai cabe rawit dari Pulau Sulawesi.

 

"Factor barangnya kurang, karena yang terdapat sekarang ini cabe rawit yang dari Pulau Sulawesi, dan yang dari Surabaya tidak ada masuk kembali, yang masuk hanya yang dari Sulawesi saja," paparnya.

 

Hal seirama diutarakan oleh Herman, salah satunya pedagang cabe rawit yang lain di Pasar Pandan Sari Balikpapan.

 

Menurut Herman, menyusutnya suplai cabe rawit di Kota Balikpapan ini, memang memacu naiknya harga cabe rawit.

 

Bahkan juga, dua hari kemarin, harga cabe rawit di Kota Balikpapan sebelumnya sempat tembus sampai Rp 80.000 per kg.

 

"Dua hari kemarin yang naiknya kronis, sampai menembus Rp 80.000 per kg. Jika saat ini mulai cukup turun, tetapi ya saat ini masih cukup mahal, karena saat ini masih Rp 60.000 per kilonya," ungkapkan Herman.

 

Herman menerangkan naiknya harga cabe rawit di Kota Balikpapan ini, dipacu karena tingginya keinginan suplai cabe rawit dari beberapa kota besar yang lain di Pulau Jawa, hingga suplai cabe rawit yang dari Pulau Sulawesi beberapa harus terpaksa dikirimkan ke Pulau Jawa.

 

"Ini kan karena keinginan cabe rawit dari Jakarta kembali tinggi, jadi suplai cabe rawit dari Pulau Sulawesi beberapa dikirimkan ke situ. Nach, umumnya kan suplai cabe rawit dari Pulau Sulawesi itu menimbun di sini, karena itu harga dapat murah, jika saat ini harga naik masalahnya barangnya tidak ada," ujarnya.

 

Tingginya harga cabe rawit di Kota Balikpapan ini mulai dirasakan oleh beberapa pedagang.

 

Masalahnya semenjak harga cabe rawit merayap naik, omzet mereka juga alami pengurangan sampai 50%, karena warga sekarang kurangi pembelian dan konsumsi cabe rawit.

 

Kenaikan harga bahan dasar seperti cabe di pasar yang sentuh sampai Rp 50.000 per kg (kg) untuk tipe cabe rawit, rupanya jauh berbeda pada harga cabe pada tingkat petani.

 

Di Dusun Ngadem dan Dusun Karangsari, di Kabupaten Rembang, Jawa tengah, harga cabe pada tingkat mereka sekarang masih sekitar di antara Rp 22.000 per kg sampai Rp Rp 26.000 per kg.

 harga cabai mahal!!!!!  gak usah khawatir, cari uang tambahan di okeplay777 yuuuk , situs slot online terbaik di indonesia. buktikan sekaraaaaaang!