5 Bukti Kyudo, Seni Bela Diri Panahan asal Jepang

Comments · 20 Views

Tehnik panahan yang dari zaman samurai kuno
Jepang populer secara beragam jenis seni bela diri terkenal (martial arts) yang berasal dan diperkembangkan dari negara itu.


Mereka punyai seni bela diri tangan kosong seperti jujutsu, judo, aikido, dan karate. Mereka punyai seni bela diri memakai tehnik senjata seperti kendo, iaido, kyudo.
Kyudo sebagai seni bela diri yang unik. Dia memakai tehnik panahan dari Jepang yang bernama dapat menjadi belumlah cukup terkenal di luar Jepang.

okeplay777 situs slot online terbaik di indonesia. join dan rasakan cuannya sekarang!
Tehnik memanah sendiri sebagai salah satunya tehnik militer paling tua yang dipakai manusia dalam peperangan jarak jauh. Pada zaman kemasyhuran beberapa samurai masa silam, tehnik memanah sebagai salah satunya tehnik senjata yang wajib dipunyai beberapa prajurit opsi.
Pada zaman kekinian ini, beberapa orang yang masih tetap berminat untuk latihan kyudo sebagai olahraga bela diri atau untuk peningkatan segi religius. Ingin ketahui selanjutnya tentang seni bela diri panahan kyudo? Baca lima bukti kyudo, seni bela diri panahan asal Jepang.
1. Mempunyai akar dari tehnik perang samurai masa silam
Dikutip Japan-talk, secara harfiah, kyudo mempunyai makna way of the bow, yang disebut seni memanah Jepang. Beberapa tehnik dalam kyudo mempunyai kekhasan filosofi, ketentuan, dan perlengkapan tertentu.
Disamping itu, tehnik memanah kyudo sebagai seni bela diri yang mempunyai akar kuat dari zaman kemasyhuran beberapa samurai Jepang pada masa silam. Beberapa literatur mengatakan, tehnik memanah kyudo muncul di era keduabelas pada zaman feodal Jepang dan di inspirasi oleh beberapa tehnik perang beberapa samurai dan ritusnya.
Pada zaman kemasyhuran beberapa samurai masa silam, beragam tehnik pemakaian senjata, terhitung pengetahuan memanah, sebagai tehnik beresiko untuk mengalahkan lawan di medan perang. Selainnya memanah dalam posisi statis, beberapa prajurit samurai opsi mempunyai kekuatan memanah di atas pelana kuda yang lari kuat, yang disebutkan yabusame. Sekarang ini, yabusame sering diperlihatkan dalam ekshibisi atau festival di Jepang.
Bersamaan perjalanan waktu, zaman samurai sendiri usai saat Kaisar Meiji (1852—1912) memodernisasikan Jepang pada sebuah masa yang dikenali sebagai Restorasi Meiji. Dalam perubahan dunia kekinian sekarang ini, beberapa orang latihan kyudo untuk konsentrasi pada kesehatan fisik dan pembimbingan psikis, seperti pembangunan watak, norma, dan religius tanpa hilangkan akar dasar bela dianya.
2. Memakai busur asimetris yang panjang
Dikutip Japan-talk, berlainan dengan tehnik panahan barat yang memakai busur simetris, seni panahan kyudo memakai busur asimetris dan panjang (sekitaran 2 m) yang dengan bahasa Jepang disebutkan yumi. Catatan sejarah memberikan indikasi beberapa orang Jepang sudah memakai busur-busur asimetris panjang semenjak era ketiga SM.
Secara tradisionil, busur-busur itu dibikin dari bambu dengan aksesories kayu dan kulit. Walau pada periode kekinian ini material karbon sudah dipakai sebagai bahan pembikin busur, mayoritas pegiat kyudo masih pilih busur tradisionil yang dibuat dari bambu.
Anak panah dalam kyudo dikenali nama ya, yang terdiri dari dua wujud berdasar bulu-bulu yang dipakai, yakni haya yang umumnya sebagai anak panah yang dilesatkan pertama kalinya, akan berputar-putar sama arah jarum jam saat dilesatkan dari busurnya. Anak panah ke-2  dikenali nama otoya yang berputar-putar belawanan dengan arah jarum jam saat dilesatkan dari busurnya.
3. Kyudo memakai mekanisme grading sama dengan kurikulum bela diri Jepang yang lain
Dalam kepelatihan, kyudo mengenali mekanisme tingkatan (grading) yang sama dengan kurikulum bela diri Jepang yang lain. Setiap tingkatan dilewati penilaian dan ujian peningkatan tingkat.
Dikutip situs International Kyudo Federation, pada umumnya, tingkatan pegiat kyudo atau kyudoka terdiri atas jenjang kyu, yang diawali dari kyu-5 sampai kyu-1 dan jenjang lanjut atau dan, yang diawali dari dan-1 (shodan) sampai dan-10 (judan). Dalam bela diri Jepang seperti aikido, karate, dan judo jenjang dan diikuti penggunaan sabuk (obi) warna hitam.
Sesudah kyudoka capai jenjang dan-5 , bisa saja untuk memperoleh gelar shogo, yang disebut gelar dan pernyataan sah yang diberikan ke beberapa kyudoka yang memperlihatkan kelihaian yang dibuat dari training intens. Mereka sudah memperlihatkan prestasi hebat di kyudo. Terdapat tiga jenjang dalam shogo, yakni hanshi (master), kyoshi (teacher), danrenshi (instructor).
4. Seni bela diri yang berubah
Kyudo sebagai seni bela diri yang berubah dari tehnik pertarungan. Dikutip situs International Kyudo Federation dalamThe History of Kyudo, sesudah senjata api dikenalkan di Jepang, zaman peperangan yang memakai busur dan panah sudah usai.
Peralihan itu mempengaruhi kurikulum training kyudo, satu diantaranya saat Perang Dunia (PD) II pecah. Menteri Pendidikan Jepang keluarkan Kyudo dari kurikulum pendidikan karena dipandang tidak bisa dipakai dalam peperangan riil.
Sesudah PD II usai, semua training bela diri dilarang di semua sekolah Jepang. Tetapi, pada 1951, training kyudo dibolehkan lagi untuk diadakan di beberapa sekolah.
Pada 1967, Kyudo ditempatkan lagi sebagai kurikulum sekolah menengah di Jepang sebagai sisi dari pendidikan jasmani. Training kyudo kekinian lebih konsentrasi pada pembangunan fisik, kepribadian, norma, dan watak seorang. Kyudo kekinian mempunyai makna sebuah filosofi atau "jalan" yang sebenarnya lebih luas serta lebih dalam dibanding sekedar tehnik untuk pertarungan.
5. Sebagai olah raga bela diri yang ditandingkan
Kyudo sebagai salah satunya olah raga bela diri yang memiliki kandungan elemen persaingan dan ditandingkan. Catatan sejarah berkenaan persaingan memanah di Jepang sudah ada semenjak masa silam.
Web-Japan sebelumnya pernah memberikan laporan sebuah persaingan yang disebutkan toshiya sepanjang masa Edo (1603—1867) di Sanjusangendo (aula khusus Rengeo-in, sebuah kuil di Kyoto). Beberapa peserta bersaing dengan tehnik memanah kyudo untuk menunjukkan siapakah yang berkekuatan mental dan fisik terbaik.
Pada tempat yang serupa sampai ini hari, setiap tahunnya diadakan Omato National Archery Competition, sebuah persaingan memanah khusus lelaki dan wanita Jepang yang sudah masuk umur 20 tahun. Seterusnya beberapa kompetisi dan persaingan Kyudo internasional di bawah lindungan International Kyudo Federation teratur diadakan, baik di Jepang atau di luar Jepang.
Walau belum setenar bela diri kekinian Jepang yang lain, kyudo sebagai salah satunya seni bela diri yang mempunyai akar dari zaman kemasyhuran beberapa samurai masa silam mulai disukai beberapa orang. Ini bisa dibuktikan dari sekitaran 26 anggota negara yang bergabung dalam InternationalKyudoFederation.
Beberapa persaingan atau seminar kyudo dengan teratur diadakan, baik di Jepang atau di luar Jepang. Kamu kemungkinan berminat untuk meng ikutinya.

okeplay777 situs slot online terbaik di indonesia. join dan rasakan cuannya sekarang!